Investasi properti masih menjadi investasi yang menjanjikan. Salah satunya adalah karena ketersediaan lahan. Jumlah lahan yang tersedia di bumi terbatas, sedangkan manusia terus bertambah jumlahnya. Harga tanah dan properti pun akhirnya akan mengalami peningkatan. Dengan pertimbangan seperti ini, tidak mengherankan jika banyak yang memilih untuk melakukan investasi properti.
Meski demikian, Anda tidak bisa sembarangan berinvestasi properti. Ada beberapa aturan yang wajib dipatuhi agar return investasi bisa besar. Aturan utama yang harus dipatuhi adalah tentang lokasi. Properti yang baik setidaknya harus memenuhi empat kriteria lokasi seperti di bawah ini.
Punya akses yang baik menuju pusat kota
Usahakan untuk memilih lokasi yang memiliki oldschoolpizzabrentwood akses menuju pusat kota. Lokasi yang dekat dengan pusat kota akan menarik lebih banyak orang untuk membeli properti Anda. Mereka pasti mempertimbangkan bahwa semakin dekat ke pusat kota, maka mobilitas pun menjadi semakin mudah dan hemat biaya.
Akses yang baik menuju pusat kota tidak harus berarti lokasi tersebut tepat berada di sekitar pusat kota. Anda bisa memilih lokasi yang terhubung dengan pusat kota melalui infrastruktur seperti jalan tol. Terlebih saat ini di Indonesia juga mulai dikembangkan kawasan hunian dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) seperti Citra Maja Raya dari Ciputra Group. Properti yang berada pada kawasan ini bisa dijadikan pertimbangan karena terhubung dengan pusat kota melalui transportasi.
Melakukan investasi properti pada sunrise property
Anda mungkin menilai bahwa investasi properti yang sukses hanya bisa dilakukan pada properti pada kawasan mapan. Padahal tidak ada salahnya juga untuk menanam investasi pada lokasi yang baru berkembang atau lebih sering disebut dengan sunrise property. Properti yang masuk dalam kategori sunrise bukan sekadar properti yang baru dikembangkan, tetapi juga merupakan properti dengan potensi ekonomi tinggi.
Contohnya adalah properti yang dikembangkan pada kota-kota satelit Jakarta seperti Tangerang.
Jika Anda mengamati pergerakan masyarakat yang bekerja di ibu kota, mulai terdapat pergeseran dari tinggal di Jakarta menjadi tinggal di kawasan kota satelit. Di tahun 2017 saja tercatat ada 30% pekerja Jakarta yang tinggal di kota satelit. Berangkat dari fakta ini, maka tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan investasi properti pada kota satelit.
Dekat dengan infrastruktur utama
Salah satu nilai jual properti adalah kemudahan akses menuju infrastruktur utama. Properti yang dekat dengan infrastruktur utama seperti jalan tol atau bandara umumnya lebih banyak peminatnya. Untuk itu, ada baiknya Anda memilih properti yang dekat dengan infrastruktur utama di Indonesia.
Anda juga bisa mengincar lokasi-lokasi yang dekat dengan proyek pengembangan infrastruktur pemerintah. Terlebih lokasi yang menjadi prioritas pembangunan pemetintah. Di sekitar Jakarta, lokasi seperti ini bisa ditemukan pada kawasan Maja, barat Jakarta.
Berada pada arus masuk
Poin terakhir ini bisa dibilang sebagai kriteria yang paling penting dalam memilih lokasi untuk investasi properti. Dengan memilih lokasi yang berada pada arus masuk, properti tersebut akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Arus masuk di sini diartikan sebagai area yang menjadi tujuan manusia secara demografis. Pergerakan manusia cenderung mendekati area tersebut alih-alih menjauhinya. Biasanya area ini satu jalur dengan daerah industri atau berada di antara pelabuhan dan pusat kota.
Itulah beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebuah lokasi investasi properti. Jika sebuah properti mampu memenuhi empat kriteria tersebut, maka bisa dipastikan returm yang diberikan nantinya juga akan tinggi. Di mana Anda bisa menemukannya? Citra Maja Raya adalah jawabannya. Kawasan hunian berbasis TOD ini hanya berjarak 500 Meter dari Stasiun Maja, dengan menggunakan KRL Anda dapat terhubung dengan berbagai lokasi penting di pusat kota Jakarta.